Cabang Pelabuhan Palembang menjadi pelabuhan sungai terbesar di wilayah Sumatera dan sekaligus merupakan tumpuan urat nadi pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Selatan
Cabang Pelabuhan Palembang atau dikenal sebagai Boom Baru dibangun Pemerintahan Kolonial Belanda menggantikan Pelabuhan Sungai Rendang pada tahun 1924. Pelabuhan ini terletak di antara dua muara anak sungai Musi, yaitu sungai Lawang Kidul dan sungai Belabak. Pada masa itu, Boom Baru memiliki dermaga dengan panjang sekitar 250 meter. Selain dermaga, di tempat ini juga terdapat Kantor atau Bea Cukai yang posisinya terapung
Saat ini, Cabang Pelabuhan Palembang menjadi pelabuhan sungai terbesar di wilayah Sumatera dan sekaligus merupakan tumpuan urat nadi pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan bongkar muat didominasi oleh barang curah kering dan peti kemas, di samping juga melayani barang dengan jenis kemasan lain. Cabang Pelabuhan Palembang memiliki sub-pelabuhan yang sangat potensial dan terbuka bagi kerjasama investasi, yaitu Pelabuhan Sungai Lais, didukung oleh areal yang cukup luas untuk kegiatan industri pengolahan. Untuk mengantisipasi peningkatan arus komoditas di masa mendatang, pelabuhan ini telah memiliki terminal peti kemas yang dilengkapi dengan berbagai peralatan modern yang mampu menjamin pelayanan kapal dan barang.
Panjang | 19.850 m (19,85 km) |
Lebar | 30 s/d 150 m |
Kedalaman | -5 s/d -14 m.LWS |
Panjang | 9.247 m (9,25 km) |
Panjang | 19.850 m (19,85 km) |
Lebar | 30 s/d 150 m |
Kedalaman | -5 s/d -14 m.LWS |
Panjang | 9.247 m (9,25 km) |
Luas | 1.033.749 m2 (103,37 ha) |
JL.Belinyu No. 1 Boom Baru, Palembang, 30115
T. +62711-710611
F. +62771-711758
Website
https://www.palembangport.co.id