icon icon
logo
close
Ind / Eng

 

18 March 2019

ERA BARU PELABUHAN, IPC MENUJU TRADE FACILITATOR

Jakarta, 18 Maret 2019 – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC bukukan kinerja positif di tahun 2018. Memasuki Era Baru Pelabuhan, IPC berkomitmen untuk mendukung program pemerintah guna menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa melalui perbaikan infrastruktur dan suprastruktur serta digitalisasi pelabuhan.

“IPC menunjukkan peningkatan kinerja teriadi di berbagai iini baik dari sisi keuangan dan sisi
operasional yang merupakan imbas atas berbagai upaya IPC untuk peningkatan kualitas
oelayanan dan kualitas operasionai dalam rangka menuju visi menjadi pengeiola peiabuhan
berkeias ciunia yang unggui ciaiam operasionai dan peiayanan.” ciisampaikan Elvyn pacia acara
sharing session dengan jurnalis.
Bertempat oii Museum Maritim Indonesia, Direksi IPC melakukan pertemuan dengan para
iurnalis media nasional. Mengangkat tema Entering New Port Era Toward Sustainable Superior
Performance, sharing session oiibuka dengan makan siang bersama berlatar belakang aktivitas
oelabuhan, diianjutkan dengan kuniungan para jurnalis berkeliling ke area Peiabuhan Tanjung
Priok cian ditutup dengan paparan Direktur Utarna IPC.
Menmk kinerja operasional di tahun 2018, IPC catat oeningkatan laba be-rsih sebesar 2,43 triliun
dari 2,21 triliun di tahun sebelumnya. Sernentara penciapatan usaha meningkat sebesar 11,44
triliun dari 10,65 triliun di tahun sebelumnya. Angka EBITDA meningkat sebesar 4,17 triliun dari
4,03 triliun di tahun sebelumnya. Secara keseiuruhan total aset me-ningkat sebesar 51,43 triliun
dari 47,22 triliun.
Senada dengan kinerja keuangan oii tahun 2018, kinerja operasional IPC juga mengaiami
oeningkatan. IPC mencatatkan throughput peti kemas sebesar 7,64 juta TEUs yang menjadi
salah satu pencapaian tertinggi aktifitas IPC dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Arus peti
kemas ini me-ningkat10,24% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,92 juta TEUs. Arus non
oeti kemas di tahun 2018 sebesar 61,97 juta Ton atau meningkat 8,55% dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 57,09 juta Ton. Arus kapal di tahun 2018 sebesar 224,3 juta GT atau
meningkat i0,95% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 202,15 juta GT. Arus penumpang oli
PT Peiabuhan Indonesia ll (Persero)
Kantor Pusat
Ji. Pasoso No. 1, Tanjungpriok, Jakarta 14310
Teiepon: (021) 4301080 (25 saluran)
Fax (021) 4351419, 43931300, 43935140
www.inoionesiaoort.co.id
n Peiabunan Indonesia ii gfaiindonesiaport féiindonesiaportcorp You Tube Pelabuhan Indonesia ll / IPC

 

IPC
PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)
Lllslgllwg lrqme l;i‘.erglLlII§ lndunes 1
tahun 2018 sebesar 714,93 ribu orang atau meningkat 39.25% dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar 612,68 ribu orang.
IPC melakukan transformasi di sisi operasional yang disebut clengan radical change pola
operasional dari yang sebelumnya manual menuiu digital. Digital bukan hanya dalam konteks
pelayanan di terminal tapi melingkupi seluruh kegiatan pelabuhan secara korporasi, baik dari
sisi laut maupun darat. Di sisi laut, IPC menyiapkan Marine Operation System (MOS), Vessel
Management System (VMS) dan Vessel Traffic System (VTS), untuk memonitor dan memantau
oergerakan kapal sejak mereka berangkat dari pelabuhan awal sampai tiba di Pelabuhan
Tanjung Priok. Di sisi darat, IPC telah memiliki Terminal Operating System (TOS) dan Non Peti
Kemas Terminal Operating System (NPKTOS) serta Auto Tally untuk perhitungan kontainer.
Selain itu, IPC juga menyiapkan Container Freight Station (CFS), Buffer Area, DO Online, Auto
Gate, Car Terminal Operating System, Reception Facility serta Truck Identification untuk
rnengidentifikasi pengemudi dan tujuan pengiriman barang dari seluruh armada pengangkut
barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.
“Penerapan digitalisasi berbagai sisi di pelabuhan menjadi fokus utama IPC dua tahun terakhir.
Standardisasi pelayanan berbasis digital di sisi darat dan laut diimplementasikan olan
dioptimalkan secara menyeluruh mulai saat barang dikirimkan I kemudahan pembayaran serta tracking dan tracing barang," disampaikan Elvyn pacla acara
sharing session dengan jurnalis.
Di sisi keuangan, IPC melakukan transformasi yang signifikan, yaitu seluruh transaksi di
pelabuhan berbasis elektronik atau Cashless Payment System. Jadi tidak ada Iagi pembayaran
secara tunai dan pola yang IPC lakukan ini tentu berdampak pada peningkatan kualitas
pelayanan menjadi lebih cepat, lebih terclata, lebih transparan dan lebih akurat. Hal ini
memberikan clampak yang signifikan, produktivitas meningkat, revenue korporasi meningkat
karena semua tercatat dengan baik dan ini merupakan cikal bakal untuk mentransformasi IPC
menjadi pelabuhan yang dise-but Digital Port atau pelabuhan yang berbasis digital. ltulah
beberapa langkah-langkah yang clilakukan IPC di tahun 2018 sebagai bagian dari roadmap
nnenuju pelabuhan berkelas dunia.
“IPC akan bertransformasi dari Terminal Operator menjadi Trade Corridors. Transforming From
Infrastructure Player into Ecosystem Player. Nantinya IPC akan berperan sebagai Trade
Facilitator dan lebih jauh Iagi menjadi Trade Accelerator. Dengan konsep ini IPC tidak hanya
PT Peiabuhan Indonesia II (Persero)
Kantor Pusat
Jl. Pasoso No. I, Tanjungpriok, Jakarta I43lO
Telepon: (O21) 4301080 (25 saluran)
Fax (O21) 4351419, 43931300, 43935'l4O
www.indonesiaport.co.id
n Pelabunan Indonesia ll graiindonesiaport féiindonesiaportcorp You Tube Pelabuhan Indonesia II / IPC

 

IPC
PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)
LI\EIgI[i"g Iran» l;i‘.ergILIII§ Indunas I
akan melayani bongkar muat barang tapi juga mendorong perdagangan melalui ekosistem."
papar Elvyn.
Di tahun 2019, IPC berada pada fase Sustainable Superior Performance (Performance yang
Berkelanjutan) dengan 3 (tiga) fokus utama yaitu Growth Strategy baik secara Organic maupun
/\l0n Organic, National Connectivity artinya bagaimana IPC terus membangun proyek-proyek
strategis dan Global Expansion Program.
Melalui Organic Growth Strategy, IPC akan terus kembangkan kapasitas internal. bagaimana
produktivitas bisa Iebih tinggi, Iayanan bisa Iebih cepat, ongkos/biaya-biaya bisa Iebih
kompetitif. Tujuannya adalah agar pelayanan pelabuhan bisa Iebih cepat, Iebih mudah dan Iebih
murah. Ini dalam rangka mendukung program pemerintah menurunkan biaya logistik.
Sementara /\/on Organic Growth merupakan keinginan IPC untuk mengambil alih pengelolaan
oelabuhan UPT sehingga IPC bisa lebih bertumbuh dan pelabuhan-pelabuhan itu bisa lebih
optimal pengelolaannya.
Fokus kedua di tahun ini adalah National Connectivity. IPC akan terus membangun proyek-
proyek strategis. IPC akan bangun pelabuhan untuk peti kemas, non peti kemas, curah cair,
curah kering dan sebagainya yang akan dilengkapi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ini
adalah dalam rangka meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia dari Barat sampai
Timur.
Fokus ketiga di era Sustainab/ity ini, IPC ingin menjalankan Global Expansion. Melalui strategi ini
IPC memulai mengembangkan sayap dengan menjajaki potensi kerja sama. IPC menjadi
operator pelabuhan di negara-negara Iain seperti Philipina, Vietnam, Bangladesh dan
sebagainya yang rencananya akan dilakukan melalui anaI<—anak perusahaan IPC.
Paola kesempatan ini, Dirut IPC juga memaparkan bahwa sepanjang tahun 2018, IPC telah
melayani direct call I berkontribusi dalam penghematan biaya Iogistik sebesar 40% lebih murah dari transhipment
via Singapura. Selain itu, lavanan ini juga menghemat waktu pengiriman barang dari 31 hari
menjadi 21 hari.
"Maritim adalah masa depan Indonesia dan masa depan harus dirancang. Untuk mewujudkan
hal tersebut, dibutuhkan 3 aspek kunci mengembangkan dan mengeksplore potensi maritim
yang disebut dengan Trilogy Maritime (Integrated Port Network). Pertama, pengembangan
PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)
Kantor Pusat
JI. Pasoso No. 1, Tanjungpriok, Jakarta I43I0
Telepon: (021) 4301080 (25 saluran)
Fax (O21) 4351419, 43931300, 43935'l4O
www.indonesiaoort.co.id
n Pelabuhan Indonesia II gfaiindonesiaport féiindonesiaportcorp You Tube Pelabuhan Indonesia ll / IPC

 

IPC
PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero)
Liisrgimg Imue IJYEFQILIIIQ lIY pelabuhan di berbagai daerah di Indonesia untuk membuka konektivitas agar memiliki standar
dan kualitas pelayanan. Kedua, pengembangan transportasi pelayaran yang selama ini
didominasi oleh kapal—kapal asing. Terakhir, pengembangan area industri yang linked dengan
pelabuhan. Apabila tiga hal ini bisa dilaksanakan dan semua Po/icy Maker sepakat dengan ini,
Indonesia akan menjadi negara maritim besar didunia,“ tutup Dirut IPC.
—— selesai --
Tentang IPC :
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia
mempunyai visi untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional
dan pelayanan. IPC memiliki 12 (dua belas) cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian
barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk
Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.
Selain itu, IPC memiliki I7 (tujuh belas) anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang terdiri
atas PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal, PT Pengembang
Pelabuhan Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT
lntegrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan
Indonesia, PT Electronic Data Interchange Indonesia, PT Terminal Petikemas Indonesia, PT
Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Rumah Sakit
Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia Tbk., KSO TPK Koja serta
PT Pelabuhan Indonesia Investama.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Shanti Puruhita
Sekretaris Perusahaan
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Telp : +6221 4301080
Email Icorp_sec@indonesiaport.co.id
vi/ww,indonesia|gort.c9@
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Kantor Pusat
JI. Pasoso No. 1, TanjungPriok, Jakarta I43IO
Telepon: (O21) 4301080 (25 saluran)
Fax (O21) 4351419, 43931300, 43935'l4O
www.inclonesiaport.co.id
n Pelabuhan Indonesia II yiixindonesiaport f@indonesiaportcorp You Tube Pelabuhan Indonesia II / IPC